Selasa, 29 Desember 2009

Bidadari yang Bermata Jeli
Posted by: ipmbweb on: March 17, 2009
In: 1
Comment!
Mereka sangat cangat cantik, memiliki suara-suara yang indah dan berakhlaq yang mulia. Mereka mengenakan pakaian yang paling bagus dan siapapun yang membicarakan diri mereka pasti akan digelitik kerinduan kepada mereka, seakan-akan dia sudah melihat secara langsung bidadari-bidadari itu. Siapapun ingin bertemu dengan mereka, ingin bersama mereka dan ingin hidup bersama mereka.
Semuanya itu adalah anugrah dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala yang memberikan sifat-sifat terindah kepada mereka, yaitu bidadari-bidadari surga. Alloh Subhanahu wa Ta’ala mensifati wanita-wanita penghuni surga sebagai kawa’ib, jama’ dari ka’ib yang artinya gadis-gadis remaja. Yang memiliki bentuk tubuh yang merupakan bentuk wanita yang paling indah dan pas untuk gadis-gadis remaja. Alloh Subhanahu wa Ta’ala mensifati mereka sebagai bidadari-bidadari, karena kulit mereka yang indah dan putih bersih. Aisyah RadhiAllohu anha pernah berkata: “warna putih adalah separoh keindahan”
Bangsa Arab biasa menyanjung wanita dengan warna puith. Seorang penyair berkata:
Kulitnya putih bersih gairahnya tiada diragukanlaksana kijang Makkah yang tidak boleh dijadikan buruandia menjadi perhatian karena perkataannya lembutIslam menghalanginya untuk mengucapkan perkataan jahat
Al-’In jama’ dari aina’, artinya wanita yang matanya lebar, yang berwarna hitam sangat hitam, dan yang berwarna puith sangat putih, bulu matanya panjang dan hitam. Alloh Subhanahu wa Ta’ala mensifati mereka sebagai bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik, yaitu wanita yang menghimpun semua pesona lahir dan batin. Ciptaan dan akhlaknya sempurna, akhlaknya baik dan wajahnya cantk menawan. Alloh Subhanahu wa Ta’ala juga mensifati mereka sebagai wanita-wanita yang suci. Firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya: ”Dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci.” (QS: Al-Baqarah: 25)
Makna dari Firman diatas adalah mereka suci, tidak pernah haid, tidak buang air kecil dan besar serta tidak kentut. Mereka tidak diusik dengan urusan-urusan wanita yang menggangu seperti yang terjadi di dunia. Batin mereka juga suci, tidak cemburu, tidak menyakiti dan tidak jahat. Alloh Subhanahu wa Ta’ala juga mensifati mereka sebagai wanita-wanita yang dipingit di dalam rumah. Artinya mereka hanya berhias dan bersolek untuk suaminya. Bahkan mereka tidak pernah keluar dari rumah suaminya, tidak melayani kecuali suaminya. Alloh Subhanahu wa Ta’ala juga mensifati mereka sebagai wanita-wanita yang tidak liar pandangannya. Sifat ini lebih sempurna lagi. Oleh karena itu bidadari yang seperti ini diperuntukkan bagi para penghuni dua surga yang tertinggi. Diantara wanita memang ada yang tidak mau memandang suaminya dengan pandangan yang liar, karena cinta dan keridhaanyya, dan dia juga tidak mau memamndang kepada laki-laki selain suaminya, sebagaimana yang dikatakan dalam sebuah syair: Ku tak mau pandanganmu liar ke sekitar jika kau ingin cinta kita selalu mekar.
Di samping keadaan mereka yang dipingit di dalam rumah dan tidak liar pandangannnya, mereka juga merupakan wanita-wanita gadis, bergairah penuh cinta dan sebaya umurnya. Aisyah RadhiAllohu anha, pernah bertanya kepad Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam, yang artinya: “Wahai Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam, andaikata engkau melewati rerumputan yang pernah dijadikan tempat menggembala dan rerumputan yang belum pernah dijadikan tempat menggambala, maka dimanakah engkau menempatkan onta gembalamu?” Beliau menjawab,”Di tempat yang belum dijadikan tempat gembalaan.” (Ditakhrij Muslim) Dengan kata lain, beliau tidak pernah menikahi perawan selain dari Aisyah.
Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam bertanya kepada Jabir yang menikahi seorang janda, yang artinya: ”Mengapa tidak engkau nikahi wanita gadis agar engkau bisa mencandainya dan ia pun mencandaimu?” (Diriwayatkan Asy-Syaikhany)
Sifat bidadari penghuni surga yang lain adalah Al-’Urub, jama’ dari al-arub, artinya mencerminkan rupa yang lemah lembut, sikap yang luwes, perlakuan yang baik terhadap suami dan penuh cinta. Ucapan, tingkah laku dan gerak-geriknya serba halus.
Al-Bukhary berkata di dalam Shahihnya, “Al-’Urub, jama’ dari tirbin. Jika dikatakan, Fulan tirbiyyun”, artinya Fulan berumur sebaya dengan orang yang dimaksudkan. Jadi mereka itu sebaya umurnya, sama-sama masih muda, tidak terlalu muda dan tidak pula tua. Usia mereka adalah usia remaja. Alloh Subhanahu wa Ta’ala menyerupakan mereka dengan mutiara yang terpendam, dengan telur yang terjaga, seperti Yaqut dan Marjan. Mutiara diambil kebeningan, kecemerlangan dan kehalusan sentuhannya. Putih telor yang tersembunyi adalah sesuatu yang tidak pernah dipegang oleh tangan manusia, berwarna puith kekuning-kuningan. Berbeda dengan putih murni yang tidak ada warna kuning atau merehnya. Yaqut dan Marjan diambil keindahan warnanya dan kebeningannya.
Semoga para wanita-wanita di dunia ini mampu memperoleh kedudukan untuk menjadi Bidadari-Bidadari yang lebih mulia dari Bidadari-Bidadari yang tidak pernah hidup di dunia ini. Wallahu A’lam
(Sumber Rujukan: Raudhah Al-Muhibbin wa Nuzhah Al-Musytaqin [Taman Orang-orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu], karya Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah)
muslimah sejati pemangkin ummah gemilang...



ana selalu ditanya oleh junior2 ana apakah itu muslimah sejati...


ana selalu beranggapan muslimah sejati mestilah wanita yg beriman kpd Allah Swt, rasulnya..

di sini ana ingin berkongsi dgan semua muslimat yg ada di dunia ini dgn secebis ilmu n kefahaman yg ana ada regarding on muslimah sejati...

muslimah sejati...
kau, mawardah yg berkembgan d taman2 syurga...
indahmu bkn pd wajah, tp pada akhlak n tingkah lakumu..

muslimah sejati..
kau kirana, dr keturunan terpilih,
lembutmu tak bererti kau mudah di jual beli,
kau mampu menyaingi lelaki dlm berbakti,
lembut bkn hiasan,
di sebalik bersih wajahmu, disebalik tabir drimu,
ada rahsia tersembunyi,
tersembunyi dlm dri,itulah skeping hti yg tkut pda ilahi,
berpgang pda janji mengabdikan diri pada Allah Swt...

disini ana ingin mengetengahkan perbezaan wanita dan muslimah...

Perempuan vs Muslimah???

Perempuan
Apabila teruna memerhatikan dikau,
Kau membalas renungan matanya
Pabila teruna mendekati selangkah,
Kau datang berpuluh langkah
Pabila teruna memujuk rayu,
Kau lemah dalam pangkuannya
Pabila teruna memberi harapan,
Kau hanyut dalam angan langkah

Muslimah
Pabila teruna memandang dikau,
Kau tunduk mengelak panah syaitan
Pabila teruna mendekati selangkah,
Kau berundur beribu langkah
Pabila teruna memujuk rayu,
Kau anggap itulah kalimah iblis syaitan
Pabila teruna menutur harapan indah,
Kau yakin janji-Nya lebih bahagia di sana
Kerana kau mengerti dan menyedari
Akan erti maruah peribadi sejati
Yang diselaputi iman yang hakiki
Yang tidak semudah itu

Siapakah kita????renung2kanlah

muslimah sejati>>>>> AR-RUHUL JADID

to muslimah out there, do take care of urself...

jga diri, hiasi peribadi...

wallahualam....
Glitter Words
[Glitterfy.com - *Glitter Words*]
Titik adalah seorang perempuan yang dilahirkan dari seorang bunda yag sagat baik. Ayah baik dan juga mempuyai keluarga yang sangat menyayagi Titik. Titik patut tuk bersyukur karena bunda Titik adalah seorang wanita yag benar-benar tangguh, Titik Patut Bersyukur mempunyai ayah yang menyayangi bunda sepeuh hati. Titik patut bersyukur mempunyai keluarga yag benar-benar meyayagi Titik. Titik patut bersyukur mempunyai temen yag tulus dengan Titik. Titik patut bersyukur dilahirkan Sebagi Islam. Islam membawa diri Titik mejadi MEngerti. Muslim yang baik. Tapi Titik benar-benar masih jauh dari Kebenaran.

Titik juga butuh PEntujuk dalam melaksanakan apa yang Benar dan apa yag salah. Titik punya Al-Quran dan Al-Hadist. Tapi Titik juga perlu pembimbing utuk MEmahami itu.

Titik butuh seorang kawan yang mau membantu Titik. Memberi PEtunjuk Titik. Menilai Titik, memberitahu Titik klu Titik punya Salah. Tidak bosen Menasehati Titik.

Titik ingin selalu tersenyum walaupu Titik sakit. Titik ingin membanggakan Orag Tua Titik.

Titik ingin melihat bunda, ayah, keluarga Titik, tema-teman Titik, Guru PEmbimbing Titik terseyum MElihat Titik. Titik ingin da banyak hati yang memperbaiki hati Titik.

Titik Ingin menjadi Muslimah yang SempUrna.... tapi Orang itu tidaklah bisa Sempurna karena yang sempurna adalah maha Awal, Maha Kekal, dan MAha Akhir.
Dunia adalah perhiasan semata dan sebaik-baiknya hiasa adalah wanita sholehah (H.R Muslim)

Titik adalah perempuan yang igin terhindar dari peyakit hati. Igin terhindar dari perbuatan buruk, imgi terhindar dari kelalaian, ingi terhindar dari rasa amarah, ingin terhindar ari kesedihan. Tapi itu semua Tidan Mungkin, karena Titik adalah manusia biasa yang tidak lepas dari dosa.
2787968435_f878a9e1fb.jpg?v=0
Dapatkan Mesej Bergambar di Sini

bunga mawar adalah buga yang cantik dan mempunyai pelindung. Titik ingin memnjadi Muslimah yang seperti bunga mawar, apabila bermanfaat Titik akan ikhlas dalam melaksanakan sesuatu dan apabila nerugikan maka duri itulah yang akan melindungi Titik.
Glitter Words
[Glitterfy.com - *Glitter Words*]
Ikhlas yang Lilahi Taala yang Titik ingii, bukan ikhlas yang hanya sekedar ikhlas. Hati Titik ingin mempunyai sifat ikhlas yang benar-benar ikhlas. Titik ingi tersenyum dalam semua hal, tapi tahu tempat yang memang utuk tersenyum.
3080138722_d89d3a9d47.jpg?v=0
Dapatkan Mesej Bergambar di Sini

Seorang muslimah sejati bukanlah dilihat dari kecantikan pesona wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada dibalikknya. Muslimah sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya. Muslimah sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu. Muslimah sejati tidak dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering dibicarakan mulutnya. Muslimah sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya berbicara.
Muslimah sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya. Muslimah sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang dijalan, tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang menyebabkan orang lain tergoda. Muslimah sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauh mana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.
3041129834_5fe946d55f.jpg?v=0
Dapatkan Mesej Bergambar di Sini
Who I Want to Meet:
Muslimah Sejati
Pertama, ialah muslimah yang mengimani bahwa Allah SWT adalah Rabbnya, Muhammad SAW adalah Nabinya dan Islam adalah Dinnya. Ia cinta kepada Allah dan Rasul-nya serta taat terhadap perintah keduanya dan menjadikan ketaatannya itu sebagai filter yang membentengi dirinya.
Kedua, ialah muslimah yang bertaqwa, khusyuk dalam beribadah dan zuhud terhadap hal-hal yang bersifa duniawi. Mereka menjaga kewajibannya, mengerjakan berbagai amal sholeh, berhati-hati terhadap hal-hal yang dilarang. Maka tanda-tanda keimanan itu tampak pada ucapan, tindakan dan keyakinan mereka. Mereka sangat takut terhadap amanah Allah SWT dan takut atas pedihnya siksa Allah jika ia menyalahi perintah-Nya
Ketiga, ialah muslimah yang selalu taat dan berbuat ikhsan terhadap kedua orang tuanya, serta berhati-hati untuk tidak membuat keduanya marah, sehingga kita dapati kedua orang tua mereka ridho kepadanya
Keempat, ialah muslimah yang selalu taat kepda suaminya. Mereka mencintai dan menyayanginya, menyeru dan menasehatinya ke arah kebaikan, menjadi pendampingnya disaat istirahat, bersikap halus dan merendahkan suara jika berbincang-bincang dengannya. Mereka mendampinginya di jalan kebaikan, memberi ketentraman, kedamaian serta kesejukan hati. Jika dipandang mereka tampak menyenangkan karena kerapian busananya dank arena senyumannya yang manis. Jika diperintah mereka mentaatinya dan jika suaminya pergi maka dipeliharanya diri dan kehormatannya serta dijaganya harta dan anak-anaknya.
Kelima, ialah muslimah yang mertarbiyah anak-anaknya untuk taat kepada Allah SWT. Mereka tanamkan akidah Islamiyah sholihah ke dalam diri anak-anaknya dan mereka didik permata hati mereka untuk cinta kepada Allah SWT dan Rasul-Nya serta menjauhkan diri dari aklaq yang tidak baik.
Keenam, ialah muslimah yang selalu menegakkan dien Allah SWT, melaksanakan apa yang diketahuinya dan menyeru manusia kepada Rabbnya.
Ketujuh, ialah para wanita apabila ditimpa suatu musibah, ia tetap tegar. Setegar gunung karang diterpa angina topan, sekokoh karang diterjang ombak…dan tak satupun cobaan mampu mengusik hatinya dan tidak sedikitpun musibah menimpanya menjadikannya gundah.
Muslimah Sejati, tiada yang mereka harapkan dari setiap musibah yang menimpanya, kecuali pahala dan ampunan Allah Robbul Izzah.
(sumber :hanum99.MP.com)
3176284649_be4b9afa8c.jpg?v=0
Dapatkan Mesej Bergambar di Sini


Titik Ingin SeKAli Bertemu
1. Denga ALLAH yang selalu da buat Titik. yang mempunyai Segala MAha...
2. Dengan Nabi Muhammad yang memberikan Titik pedoman, yang menjadi panutan
3. Malaikat, bidadari ad adamQ.
4. Keluarga yan Titik sayang... yang selalu Titik Banggain.
5. Teman-Teman Titik baik yang belum pernah bertemu maupun udah...
UwLy aLBaB CooL GiTuLoh
You're the remedy I'm searching hard to find,,to fix the puzzle that I see inside,,painting all my dreams the color of your smile,,when I've find you we will be alright,,I need to try to get to where you are,,could it be your not that

khazinatul asrar

Wednesday, November 4, 2009

..muslimah sejati itu..~

Seorang muslimah yang sejati bukanlah dilihat dari kecantikan dan keayuan paras wajahnya semata-mata. Wajahnya hanyalah satu peranan yang teramat kecil sahaja. Tetapi, muslimah yang sejati dilihat dari kecantikan dan ketulusan hatinya yang tersembunyi. Itulah yang terbaik

Muslimah sejati juga tidak dilihat dari bentuk tubuh badannya, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya itu. Muslimah sejati bukanlah dilihat dari sebanyak manakah kebaikan yang diberikannya, tetapi dari keikhlasan ketika ia memberikan segala kebaikan itu. Muslimah sejati bukanlah dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan. Muslimah sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara dan berhujjah kebenaran."


Muslimah sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian grand tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya melalui apa yang dipakainya. Muslimah sejati bukan dilihat dari kekhuwatirannya digoda orang di tepi jalanan tetapi dilihat dari kekhuwatiran dirinyalah yang mengundang orang lain jadi tergoda. Muslimah sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauh mana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa redha dan kehambaan kepada TUHAN-nya. Dan ia sentiasa bersyukur dengan segala kurniaan yang diberikan


antara dua pilihan


h1

ANTARA DUA PILIHAN…

1123129614620_Al_Azhar_University_Cairo_PicturePerjalanan hidup kadang susah ditebak, kita berencana lain yang terjadi pun berbeda. Inilah yang kerap terjadi dalam kehidupan kita. Walaupun sudah kita rencanakan matang-matang namun akhirnya bertolak belakang dengan apa yang kita inginkan.

Berangkat ke Kairo berniat untuk menguasai ilmu-ilmu agama namun ditengah jalan dicegat pemuda sholeh untuk mengarungi bahtera rumah tangga. Tawaranpun diterima. get marriedAkad dilafadhkan. Status berubah menjadi nyonya…beberapa bulan menikah si mungil hadir. Kondisi naik turun. Masalahpun timbul…

onion-dp38

Antara studi dan rumah tangga, mana yang harus diprioritaskan?..pusiiiiiiing…

Diambil dua-duanya kerepotan, capek dan mumet..harus ada yang dikorbankan. Tapi aku gak mau… kondisi jadi labil…hu..hu..cinta suami,anak, tapi studi juga…waa..gedubrak.. pusing..

Akhirnya, suatu pertemuan dengan kakak senior di masjid Al-azhar mengubah kehidupan saya yang lesu menjadi lebih bersemangat. Pribadi yang sangat kuat dan lincah serta gesit ini memberi inspirasi buat saya untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. She is the inspirator for me..

Menjalani kehidupan dengan tiga status tidak lah mudah. Itu membutuhkan manajemen dan kekuatan ekstra. Ketika harus berhadapan dengan masalah-masalah yang bakal membuat kita lesu dan stress. Ketika itu kita membutuhkan energi tambahan yang bernama tausiah dan ruhiyah.

2801407387_e0602caa70_o

Status sebagai seorang istri dan ibu adalah sangat urgen dan hal yang muhim tidak bisa ditinggalkan tapi di sisi lain status sebagai pelajar mendesak untuk dikerjakan. Dalam masalah ini dituntut kejelian untuk memilah hal-hal yang lebih utama dikerjakan antara hal–hal utama. Tidak semua orang memiliki kejelian dan kepandaian dalam masalah ini.

2935422518_2e26e22b5b_o

Bagi ibu yang memiliki peranan ganda seperti ini, kadang emosinya mudah tersulut, cepat membludak. doaku harapankuJadi kekuatan ruhiyah, serta manajemen diri sangatlah penting. Pertolongan Allah swt adalah solusi dalam masalah ini, banyak berdoa semoga diberi kemudahan dalam segala kegiatan dan diberi kesabaran dalam menjalaninya. Inilah bait-bait nasehat yang dapat saya petik. Nasehat yang sangat berharga pembangun jiwa.

SERPIHAN LUKA YANG BERSERAh

Tatkala badai yang mendewasa mengungkung asa, diriku terhempas di terjalnya jurang sukma. Terpuruk ragaku mengenyam empedu. Dalam kebimbangan ini kurasa dunia bukan lagi tempatku bersinggah membangun harap. Bening hatiku pupus dimakan waktu.

uin jakartaAku masih terpaku di antara hiruk pikuk keramaian kampus. Cekikikan beberapa mahasiswi tak membuat kepalaku bergeming untuk menoleh pada mereka. Sapaan ringan teman-teman seangkatan kubalas dengan anggukan sopan. Tentu saja, pikiran dan perasaanku masih hanyut pada bait-bait kalimat di selembar kertas buram yang kini berada dalam genggamanku. Ketika tanpa sengaja aku menemukan sebuah buku tergeletak begitu saja di halaman parkir. Nuraniku menyuruhku untuk memungutnya. Hingga tanpa kusadari, selembar kertas terselip jatuh dari dalamnya.

Hm… siapa gerangan pemilik buku ini? Tanganku sibuk membolak balik sementara mataku awas menelusuri tulisan-tulisan didalamnya sampai akhirnya kubaca sebuah nama di sudut atas sampul bagian dalam buku tersebut:

HARI BUDIMAN, FAKULTAS PSIKOLOGI, TINGKAT TIGA

“Allaaahu akbar… Allaahu akbar!”

Senandung azan magrib menyadarkanku untuk segera mengayun langkah menuju kost-an di seberang jalan. Buru-buru kumasukkan buku tersebut ke ransel miniku. Senja makin merah. Semburat rona pelangi mewarna indah memayungi alam Jakarta.

Nun, jauh di sudut hatiku, masih tersisa sejumput kagum terhadap bait-bait yang tadi kubaca. Ada tanya yang menggantung : apa yang tengah dirasakannya ketika menulis untaian kata itu?

***

Sengatan terik mentari meraja di waktu zuhur usai menjelang. Salat zuhur yang kutunaikan di mesjid kampus, membuka ruang nyaman di bilik hatiku. Segarnya es kelapa cukup menghilangkan senut-senut di kepalaku habis mengikuti kuliah pak Sidarta, si dosen killer itu.

Uff… kuhembuskan nafas lega. Karena siang ini tak ada mata kuliah yang harus kuikuti. Tiba-tiba ingatanku melayang mengenang sesuatu. Buku itu. Ya, semenjak tadi malam telah kupupuk niat untuk mengembalikan buku tersebut kepada si empunya.

fakultas psikologi UIN JakartaKubayar minuman dengan sedikit tergesa. Kakiku pun terayun menuju Fakultas Psikologi. Gesekan langkahku terasa lebih berirama ketika ubin-ubin Fakultas Psikologi ini kutapaki.

“Assalamu’alaikum, Ton…”aku mencegat Toni, calon psikolog sekaligus teman seorganisasiku di LDK (Lembaga Da’wah Kampus).

“Wa’alaikum salam… Arif? Ada angin apa nih?” senyum hangat Toni menyambut sapaku.

“Afwan mengganggu sebentar. Ente kenal yang namanya Hari Budiman nggak? Aku ada perlu sama dia.”

“Tingkat berapa?” Toni balik bertanya.

“Tingkat tiga.” Jawabku cepat.

“Mmm…Hari Budiman?” Toni tampak berpikir keras. “…kayaknya aku nggak kenal deh,Rif. Sebaiknya Ente tanya aja ke teman seangkatannya di lantai empat.”

“Oke deh, kalau begitu. Syukran ya. Assalamu’alaikum.”

“Wa’alaikumussalam.” Aku dan Toni pun berpisah.

3229278733_39411b3e89_oTernyata mencari seorang Hari Budiman tak semudah yang kubayangkan. Hampir satu jam berlalu ketika kutemukan sosoknya menyendiri di pojok taman kampus. Sepoi-sepoi angin melambaikan rambut gondrongnya. Wajahnya yang tertunduk seolah tenggelam di balik bahu lebarnya. Aku mendekat.

“Hm…maaf, saudara yang bernama Hari Budiman?” Kepala yang semula tertunduk itu mendongak.

“Ya…saya Hari Budiman. Ada apa ya?!” tanyanya kemudian. Aku sempat tertegun sesaat menyaksikan tatapan sendu yang memancar dari kedua mata elangnya.

“Oh, saya hanya ingin mengembalikan ini.” Tanganku cekatan mengulurkan buku miliknya.

“Terima kasih…” ucapnya dengan senyum tipis.

Siapa sangka, ternyata perkenalan itu membawa kami ke gerbang pertemanan. Tak mudah memang bagiku untuk dekat dengan pribadinya yang pendiam. Tapi kurasa itulah sisi unik yang kusuka dari Hari. Maka sejak saat itu, entah mengapa naluri ingin tahuku menyentak-nyentak beraksi mendorongku untuk lebih banyak tahu tentang kehidupannya.

“Dia seorang yang tertutup, suka menyendiri…” ucap seorang temannya ketika kutanya.

Nyamankah ia menikmati kesendiriannya? Akankah bening hatinya terkikis tatkala kesunyian menjemput? Adakah ia merasa sepi? Tanya dihatiku merebak.

***

Bukanlah angin yang mengirimku untuk menjadi sahabat bagi seorang Hari. Mungkin akulah satu-satunya orang yang dibiarkan masuk ke dalam hidupnya. Satu-satunya orang yang diterimanya sebagai teman. Teringat kembali bait-bait yang pernah ditulisnya di selembar kertas waktu itu, membuatku makin berkeinginan untuk menyibak tabir duka yang disimpannya. Tatapan sendu berkabut, Senyum yang hampir tak pernah hadir, permenungan yang kadang dihiasi titik-titik bening, cukuplah sebagai tanda suatu sisi buram bersemayam utuh di ruang hatinya. Meski ia tak pernah berucap.

badai lukaSeperti di suatu pagi yang basah, kutemukan dirinya diam dalam tangis yang menjalar.

“Assalamu’alaikum Har? Ada apa?”

“Wa… wa’alaikum salam ” gelagapan Hari menjawab salamku. Kami sama-sama terdiam.

“Ada apa ? mungkin aku bisa membantu. Berceritalah!…” tanganku menjangkau punggungnya bersimpati.

Sunyi. Rumput-rumput dan dedaunan bergoyang meningkahi tiupan angin. Seliweran mahasiswa mulai kelihatan di gerbang kampus. Namun Hari masih membisu.

“Rif, menurutmu Tuhan itu Maha Adil apa tidak ?”

Katanya pelan.

“Tentu saja !”ujarku cepat.

Setelah itu benar-benar sunyi. Hari membiarku menunggu. Dari mulutnya tak lagi keluar sepatah katapun.

***

“Rif ada titipan…’ sapaan pertama Ahmad, teman sejurusanku menghentikan langkahku menuruni tangga gedung fakultas. Kuliah hari ini begitu melelahkan. Aku ingin secepatnya sampai di rumah. Istirahat.

“Dari siapa ?” tanyaku pada Ahmad. Yang ditanya angkat bahu.

“Terima kasih ya…” kutampilkan segaris senyum pada Ahmad sebelum berlalu.

Setiba di kost-an, hati-hati kubuka bungkusan yang tadi diberikan Ahmad bersampulkan kertas koran. Hei… ternyata sebuah diary. Milik Hari!

8 november 03

Badai tak berkesudahan menghampir. Aku bukanlah malaikat yang senantiasa mampu memikul beban prahara. Bukan pula nabi yang punya segudang kekuatan dengan sejuta kesabaran. Aku hanya seorang nista yang punya lara di atas serpihan duka. Aku juga punya luka tatkala mendengar sebuah berita : bahwa aku bukanlah anak kandung dari orang yang selama ini kupanggil ayah. Ia bukan ayah kandungku. Ia pamanku! lalu ke mana ayahku? Di mana ibuku? Ke mana harus kukejar kasih itu? Dimana harus kutagih cinta itu?.

Kubiarkan senja berlalu yang tak mampu menjawab tanya.

Desember 03

Perjalanan waktu dari hari ke hari semakin tua. Kukuatkan raga untuk menuliskan kilas gelap rantai hidupku yang kejam. Siapa yang bisa menyangka, kalau aku pun berhak tahu atas semua. Telah kurambahi hitamnya gulita. Kukorek-korek hingga muncul sebuah kepastian.

Ayah dan ibuku meninggal di sebuah kecelakaan. Di usiaku 3 tahun kala itu, aku belumlah mampu melukis sosok ayah dalam memoar ingatanku.

Februari 04

Terjawab sudah rangkaian semu yang melilit perjalanan panjangku. Ayahku seorang saudagar kaya. Dan dia! Pamanku, ia menyeretku paksa ke kehidupannya. Melarikanku ke sebuah lembah yang tak kukenal dan memaksaku memanggilnya “Ayah…”. Sementara ia berpesta pora dengan harta peninggalan ayah tanpa sedikit pun memberitahuku. Serakah!!

Takkan menganga lukaku, jika ia tak menganggapku sampah di rumahnya sendiri. Membedakanku dari anak-anaknya yang lain. Menganaktirikanku. Ternyata memang aku bukanlah darah dagingnya.3436404081_b8a3e4072b_o

Kini, 23 tahun sudah aku bagai burung tanpa sarang. Tak punya tempat kembali. Kepada siapa harus kulabuhkan diri ini sementara pelayaran belum lagi mencapai tepi. Apakah dunia ini masih berhak kusinggahi? Masihkah ada harap uintuk merenda keping hatiku yang berserak?

Kuhembuskan nafas berat setelah membaca diary milik Hari. Ah, sebegitu dalam deritamu, Kawan. Kenapa tak berbagi?! Masih ada Dia, Zat Yang Maha Adil dan Penyayang. Ia takkan meninggalkanmu…

MUTIARA YANG HILANG

31 October 2009

oleh: Desri Nengsih*

Tidak ada makhluk yang paling sempurna selain wanita. Sosok penuh misteri yang tak ada tandingannya. Saban hari jutaan lelaki memuja dan bersimpuh memohon cintanya. Para penulis novel klasik hingga modern mengakuinya sebagai ratu dunia akhirat. Mereka dipuji lewat untaian kata yang begitu indah dan syair lagu-lagu yang merdu. Wanita menjadi sumber inspirasi yang tidak pernah kering, di mana ada wanita di sana kehangatan hidup dapat dirasakan. Begitulah filosof barat memandang wanita.Itulah yang terjadi pada saat sekarang ini.

3155928814_a492f9954bNamun Islam memandang wanita bukanlah seperti itu. Dalam Islam wanita merupakan sosok yang sangat indah, ibarat batu permata yang penuh dengan harga diri. Kita akan temukan banyak ayat dan hadits bercerita tentang wanita hingga kita akan merasakan betapa agungnya wanita dalam kaca mata Islam, yang terkenal dengan kelembutan dan keanggunannya. Namun dengan keanggunannya itu bukanlah berarti ia lemah.

Di balik tabir kelembutan dan keanggunanya itulah tersimpan kilauan mutiara yang akan menggemilangkan Islam di mata dunia. Muslimah yang beridentitas gemilang inilah yang pernah menjadi sayap kiri dalam perjuangan li I’lâ kalimatillâh.

Tetapi pada zaman sekarang ini masih adakah muslimah yang berjiwa kental seperti Sayyidatina Aisyah atau Ummu Habibah, mutiara Islam yang lahir dari tapak berlumpur darah yang tercatat dalam sejarah agung Islam? Apakah mutiara itu hanya bersinar pada zaman tersebut, bukan pada zaman sekarang?

Fenomena Muslimah Hari Ini

Pada zaman sekarang, kita telah kehilangan mutiara Islam terbesar, bahkan lebih besar dari pada kepergian seorang ulama, karena tangan wanita mampu menggoncang dunia, hingga hilanglah mutiara Islam dan lahirlah kaca yang telah pudar kilauannya. Adakalanya keterlaluan dalam satu perkara tetapi mengabaikan perkara yang lain. Melaksanakan ketaatan kepada suami tetapi gagal dalam hubungan kekeluargaan. Melaksanakan ketaatan kepada keluarga tetapi gagal dalam membina rumah tangga. Menjaga hubungan dengan orang lain tetapi melalaikan tuntutan istiqomah dalam menambah ilmu pengetahuan. Berikrar ingin menegakkan daulah tapi gagal menyelesaikan masalah sendiri, lantas hidup dalam dunia angan-angan, menjadikan afdhalunnisa’ sebagai impiannya tetapi hanya eksternal saja.

Padahal Islam tidak pernah sedikitpun memerintahkan umatnya seperti itu, bahkan Islam tidak pernah bersikap diskriminasi dalam menghukum dan menjelaskan suatu hukum, tapi kitalah yang mendiskriminasikannya.

Firman Allah Swt. dalam Al-Baqarah ayat 85 Apakah kamu beriman dengan sebagian kitab dan ingkar dengan sebagian yang lain?”. Itulah yang terjadi pada saat ini, kita sebagai seorang muslimah begitu jauh dari hakikat sebenarnya, telah kehilangan identitas dan kekuatan jiwa, namun tidak menyadarinya.

Kemudian ironisnya lagi, banyak wanita Islam yang tergiur dengan kebebasan model barat mulai dari pakaian bahkan sampai ke harga diri mereka. Banyak kita lihat wanita-wanita antri dalam membeli tiket kebebAsan, dan saban hari kita saksikan wanita yang masih mengaku Islam tetapi sikap mereka tak ubahnya seperti wanita barat dan kafirîn. Mereka tanggalkan kehormatan yang diberikan Islam dan memilih tempat di emperan.

2917562366_9f2722e9ed_oDi sisi lain, kita juga menemukan muslimah yang kembali ke masa kejayaan jahiliyah dengan menyukai mistik keuntungan fatamorgana lewat arisan dan berbagai hal lain yang menggadaikan harga diri dan iffah mereka. Itu semua adalah misi-misi orang barat, yang notabenenya Yahudi dan Nasrani untuk menghancurkan Islam dengan “7F” yaitu food, film, fashion of life style, free thingkers, financial, faith, and friction. Bahkan mereka juga menambahkan freedom of religion dan frustration, semuanya ini mempunyai dampak yang begitu luas bagi kaum muslimin khususnya di kalangan muslimah terutama di Indonesia.

Sejarah telah membuktikan, betapa karir gemilang ukiran tokoh-tokoh legendaris dunia tidak dapat dipisahkan dari sentuhan lembut cinta seorang wanita. Betapa banyaknya pula persaudaraan mukmin terputus hanya karena fitnah wanita. Seorang anak tega meninggalkan ibunya demi mencari cinta seorang wanita. Islam datang memberikan solusi terhadap permasalahan umatnya dari yang sekecil-kecilnya sampai ke yang sebesar-besarnya. Bahkan Al-Quran dan sunnah pun telah memaparkan tips-tips yang penting dilaksanakan dan dijaga dalam membentuk muslimah yang berkredibiliti unggul. Mulai dari syakhsiah muslimah terhadap Robbnya, diri, kedua orang tua, suami, anak-anak, kereabat, jiran, saudara, sahabat dan masyarakat.

Islampun talah merangka sebuah kehidupan yang sangat perfect dalam membina kepribadian muslimah. Tapi muslimah itu lalai dalam mencari dan menerimanya. Misalnya dalam menjalani fatroh pertunangan, muslimah tidak mudah terpedaya dengan desakan tunangan untuk melakukan hal-hal yang menjatuhkan dan menodai muruah diri dan keluarga, serta dalam pemilihan seorang suami muslimah perlu mempunyai pegangan agar tidak mudah goyah apabila terpaksa menerima pilihan keluarga yang terpikat dengan rupa, harta, atau kedudukan yang tidak memiliki dîn.

Menjelmakan roh idola srikandi Islam

Siapa sih yang nggak kenal dengan Ummu Sulaim? Rugi banget kalau nggak tahu… Dialah seorang idola pilihan Islam, ketika ia dan anak-anaknya memaparkan kecekalan dan kekuatan imannya, dalam keadaan suaminya Malik Bin Dinar berada dalam kekufuran dan menentang Islam. Begitu juga dengan sohabiyat lainnya seperti Ummu Habibah Binti Abi Sofyan dalam memperthankan akidah dan agamanya pada hari suami kesayanganya murtad.

2828242048_db0c14b344Suatu asas yang perlu dijaga dan diperhatikan oleh seorang muslimah ialah menjaga agamanya, kesucian akidahnya, dan menjadi muslimah yang diridhoi Allah. Seorang muslimah yang tidak mempunyai kekuatan iman niscaya tidak akan merasakan kemulian dirinya sebagai seorang muslimah. Tapi jika ia mempunyai iman yang kuat, akidah yang mantap niscaya ia tidak akan mudah terbawa arus yang menjatuhkannya ke jurang kehinaan, apalagi dalam menjalani kehidupan yang glamour. Dengan pakaian iman dan takwa inilah ia mampu membentuk dirinya, mempertimbangkan suatu perkara dengan bijaksana, menghiasi kesehariannya dengan pebuatan dan perkataannya yang tidak melukai perasaan orang lain. Berpikir sebelum bertindak dan berbuat serta tidak gegabah dalam menghadapi masalah. Walupun dalam keadaan marah ia masih bertindak dengan bijaksana dan terkendali dengan kekuatan imannya.

Sayyidatuna Aisyah, Ummul Mukminîn yang terkenal dalam arena srikandi Islam mempunyai kepribadian yang tinggi, sifat ridho yang mendalam terhadap Allah dan rasulnya, segala prilakunya disulami dengan adab dan penuh kehormatan. Seperti peristiwa yang dihadapinya ketika dirinya difitnah sewaktu pulang dari peperangan Musthaliq. Perang Musthaliq merupakan suatu peristiwa yang dijadikan Allah untuk menguji Rasulullah dan seluruh umat Islam pada zaman itu. Dalam peristiwa itu terlihatlah ketegaran Aisyah sebagai muslimah sejati yang sabar dan mempunyai keimanan dan kepercayaan kepada Allah dalam membela diri.

Ibnu Qoyyim berkata Semasa ujian itu didatangkan, Allah telah menahan wahyu kepada Rasulullah selama sebulan karena Aisyah, dan untuk mendatangkan hikmah yang telah diqodho dan diqadarkan sebelumnya.” Kemudian kehebatan Aisyah dari segi ma’rifat, kekuatan iman, ketauhidan, dan keyakinannya bahwa Allah tidak akan menzalimi hambanya yang beriman, serta keyakinan terhadap suaminya Rasulullah.

deuy-kt-cypSaudariku… Walaupun mereka telah lama tiada, tetapi ruh jihad dan ketakwaan mereka masih tetap hidup, maka tugas kitalah untuk menjelmakan ruh dan ketakwaan wanita-wanita agung itu dalam kehidupan kita. Meniupkannya ke jiwa insan yang lain demi menyelamatkan dunia hari ini dari keruntuhan. So… mulailah dari diri sendiri, mulailah detik ini juga. Bersiaplah menjadi wanita hebat karena kitalah Aisyah-Aisyah abad ini.

Wallahul musta’an. Wallâhu ‘a’lam bish-showâb.

TENTANG PERADABAN ISLAM

KEMANA ANDA SEKARANG


Kita sekarang dihidupkan oleh Allah, di bumi Allah dan di dalam zaman yang Allah tentukan. Selepas itu kita akan dikembalikan, sama ada disedari atau tidak ke salah satu daripada dua negeri yang kekal abadi iaitu syurga atau neraka.

Sekarang kita sedang berjalan ke destinasi yang kita sendiri pilih - syurga atau neraka. Allah menyediakan dua jalan untuk kita pilih. Terpulanglah kepada kita untuk memilih sama ada jejak ke syurga atau jejak ke neraka.

Namun begitu, Allah sudah memberitahu kita di dalam Al-Quran, tentang betapa nikmatnya kehidupan dan pengalaman manis di syurga. Begitu juga dijelaskan betapa azabnya kehidupan dan pengalaman ngeri di neraka. Nabi Muhammad saw. juga menguatkan lagi melalui hadith-hadithnya yang masih segar dibaca dan didengar hingga ke hari ini.

Sebagai makhluk yang diberikan kesempurnaan akal fikiran, manusia boleh berfikir kesan dan risiko yang bakal diterima akibat dari sesuatu tindakannya. Setiap sesuatu itu ada sebab-musababnya. Allah masukkan seseorang ke syurga kerana dalam hidupnya di dunia ini, dia memilih jalan ke syurga. Begitu juga Allah masukkan seseorang itu ke neraka kerana dalam hidupnya dia sengaja memilih jalan ke neraka. Terpulang kepada kita hendak mengikuti jejak syurga atau jejak neraka...

Pilih dan ikutlah jalan ke syurga sebagaimana yang disenaraikan di bawah:

-beramal semasa muda lagi
-bertolong-tolongan kerana Allah
-jauhi diri dan keluarga dari zina
-mendidik anak kewajipan beragama
-mendirikan solat wajib dan sunat
-bertahajjud di tengah malam
-menangis dan menginsafi diri kerana takut akan ALlah
-bersedekah, menderma dan berwakaf secara senyap
-berpaut hati pada masjid
-sentiasa belajar hal-ehwal agama
-sembahyang berjemaah
-selalu berada di tempat pengajian agama
-menziarahi orang sakit
-mengiringi mayat hingga ke kubur
-mengadakan khenduri cara Islam
-mendamaikan pergaduhan
-menolong anak yatim dan miskin
-dan lain-lain perkara kebajikan.

Pada masa yang sama hindarilah jejak neraka yang disenaraikan di bawah:

-tidak mengajar anak hal-hal keagamaan
-kaya tapi bakhil
-menipu
-mengambil arak, dadah dan yang memabukkan
-mengadakan majlis maksiat
-berzina
-memakan harta anak yatim
-meringankan sembahyang
-tidak mengeluarkan zakat
-panjang angan-angan dan tak mahu bertaubat
-meninggalkan sembahyang
-durhaka kepada ibu bapa
-berbuat fitnah
-suami dayus (membebaskan isteri)
-ibu bapa dayus (membebaskan anak)
-makan harta haram
-berbohong dan berdusta
-menggunakan sihir
-dengki dan khianat

Sementara kita diberi peluang oleh Allah untuk memilih jalan yang menentukan nasib kita pada masa hadapan, marilah sama-sama kita saling bantu-membantu menegakkan amar makruf dan nahi mungkar yang dewasa ini sudah kurang berfungsi dan tidak diberi keutamaan lagi.

KETAWA DI DUNIA MENANGIS DI AKHIRAT



Dalam satu hadith, Nabi saw bersabda
"Banyak tertawa dan tergelak-gelak itu mematikan hati".
Banyak tertawa menjadikan hati semakin malap dan tidak berseri. Lampu hati tidak bersinar dan akhirnya terus tidak menyala. Hati tidak berfungsi lagi.

Nabi Muhammad melarang ummatnya dari gelak-ketawa yang melampuai batas. Menurut hadith, banyak ketawa menghilangkan akal dan ilmu. Barangsiapa ketawa tergelak-gelak, akan hilang satu pintu daripada pintu ilmu.

Kenapa dilarang ketawa berdekah-dekah? Dalam keadaan suka yang keterlaluan, hati kita lalai dan lupa suasana akhirat dan alam barzakh yang bakal kita tempuhi kelak. Sedangkan dahsyatnya alam tersebut tidak dapat dinukilkan dalam sebarang bentuk media. Kita sedang menuju ke satu destinasi yang belum tentu menjanjikan kebahagiaan abadi. Sepatutnya kita berfikir bagaimana kedudukan kita di sana nanti, sama ada bahagia atau derita. Berbahagia di dunia bersifat sementara tetapi di akhirat berpanjangan tanpa had. Penderitaan di dunia hanya seketika tetapi di akhirat azab yang berterusan dan berkekalan. Merenung dan memikirkan keadaan ini cukup untuk kita menghisab diri serta menyedarkan diri kita tentang bahaya yang akan ditempuh.
"Tertawa-tawa di masjid menggelapkan suasana kubur". Demikian ditegaskan oleh Nabi saw. Kita sedia maklum, kuburia lah rumah yang bakal kita duduki dalam tempoh yang panjang. Kita keseorangan dan kesunyian tanpa teman dan keluarga. Kubur adalah satu pintu ke syurga atau neraka. Betapa dalam kegelapan di sana, kita digelapkan lagi dengan sikap kita yang suka terbahak-bahak di dunia.

Ketawa yang melampaui batas menjadikan kita kurang berilmu. Apabila kurang ilmu, akal turun menjadi kurang. Kepekaan terhadap akhirat juga menurun. Nabi saw pernah bersabda: "Barangsiapa tertawa-tawa nescaya melaknat akan dia oleh Allah (Al-Jabbar). Mereka yang banyak tertawadi dunia nescaya banyak menangis di akhirat."


Saidina Ali sentiasa mengeluh '....jauhnya perjalanan ... sedikitnya bekalan ....' Walaupun hebat zuhud dan ibadat beliau, namun merasakan masih kurang lagi amalannya. Betapa kita yang kerdil dan malas beribadat ini sanggup bergembira 24 jam.

Dalam hadith lain, Nabi saw bersabda "Barangsiapa banyak tertawa-tawa, nescaya meringankan oleh api neraka. "Maksudnya mudah dimasukkan ke dalam neraka".

Kita tidak pula dilarang menunjukkan perasaan suka terhadap sesuatu. Cuma yang dilarang ialah berterusan gembira dengan ketawa yang berlebihan. Sebaik-baik cara bergembira ialah seperti yang dicontohkan oleh Nabi saw. Baginda tidak terbahak-bahak tetapi hanya tersenyum menampakkan gigi tanpa bersuara kuat.

Para sahabat pernah berkata "Ketawa segala nabi ialah tersenyum, tetapi ketawa syaitan itu tergelak-gelak."


MUSLIMAH SEJATI...




Muslimah Islam..
Beginilah jalanmu..
Tundukkanlah pandanganmu..
Keraskanlah suaramu..
Seriuskanlah perwatakanmu..
Tampilkan ketegasanmu..
Bila engkau di depan atau di belakang..
Atau di kiri atau di kanan lelaki..
Walau atas apa alasan sekalipun..
Ketuk keegoan mereka..
Bangkitkan mereka dari mimpi..
Jelaskan dengan amalmu..
Bahawa percampuran bukan caranya..
Bahawa keseronokan adalah palsu..
Bahawa di sini tiada kebahagiaan..
Hanya kehancuran..

Andaikan engkau belum berkahwin..
Ingatlah janji tuhan..
Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik..
Jangan menggadaikan maruahmu semata-mata..
Kerana seorang lelaki..
Jangan memakai pakaian yang menampakkan susuk tubuhmu..
Hanya untuk menarik perhatian dan memikat kaum lelaki..
Kerana engkau bukan memancing hatinya tetapi merangsang nafsunya..

Muslimin yang baik tidak melihat paras rupa..
Muslimin yang soleh tidak memilih wanita yang terdedah auratnya..
Muslimin yang warak tidak memilih wanita melalui keayuan dan kemanjaannya..
Serta kemampuan menggoncang iman mereka..
Tapi, muslimin yang baik menilai wanita melalui akhlaknya..


..DOA..

"..ALLAHUMMA, ENGKAU ADALAH TUHANKU, TIDAK ADA TUHAN SELAIN ENGKAU; ENGKAU YANG MENCIPTAKAN DAN AKU ABDI-MU, DAN AKU BERADA DALAM PERJANJIAN DENGAN-MU, IKRAR KEPADA-MU(YANG AKAN KULAKSANAKAN DENGAN) SEGALA KEMAMPUANKU;DAN AKU BERLINDUNG PADA-MU, DARI KEJAHATAN APA-APA YANG TELAH AKU LAKUKAN;AKU MENGAKUI DENGAN SEBENAR-BENARNYA NIKMAT-MU KEPADAKU;DAN AKU MENGAKUI DOSAKU, MAKA AMPUNILAH AKU, KERANA TIDAK ADA YANG BOLEH MENGAMPUNI DOSA-DOSAKU, KECUALI ENGKAU.."